Minggu, 26 Desember 2021 (Natal II)

 


Minggu, 26 Desember 2021 (Natal II)

Evangelium : Johannes 1:14-18

 

FIRMAN ITU TELAH MENJADI MANUSIA

(HATA I NAUNG GABE DAGING)

Pendahuluan

 

Injil Yohanes ini ditulis oleh Yohanes anak Zebedus pada tahun 40-140 M (lih, Merrill C. Tenney. 1995. Survei Perjanjian Baru. Malang: Yayasan Penerbit Gandum Mas. Hlm 231-245), Yesus dikemukakan sebagai Sabda Allah yang abadi yang telah menjadi manusia dan tinggal di antara kita. Seperti yang dikatakan dalam buku ini, Kabar Baik ini ditulis dengan maksud supaya para pembacanya dapat percaya bahwa Yesuslah Raja Penyelamat yang dijanjikan, Ia Anak Allah sendiri. Juga supaya melalui percaya kepada-Nya mereka memperoleh hidup (20:31).

Setelah pendahuluan yang mengemukakan bahwa Sabda Allah yang abadi itu adalah Yesus, bagian pertama buku ini mengisahkan berbagai keajaiban yang dibuat oleh-Nya. Keajaiban-keajaiban itu menunjukkan bahwa Yesus adalah Raja Penyelamat yang dijanjikan, Ia Anak Allah.

Dalam bukunya ini Yohanes menitikberatkan pemberian, yaitu hidup sejati dan kekal, yang diberikan Allah melalui Kristus. Pemberian itu sudah mulai di dunia, dan dapat dialami oleh orang-orang yang menerima Yesus sebagai jalan kepada Allah, sebagai yang menyatakan Allah, dan sebagai pemberi hidup.

 

Nats Keterangan Khotbah

            Penulisan Injil Yohanes sangat berbeda dengan Injil Matius, dan Injil Lukas didalam menyampaikan berita kelahiran Tuhan Yesus Kristus ketengah-tengah dunia. Matius dan Lukas lebih menekankan kemanusiaan Tuhan Yesus (lahir di palungan kandang domba, gembala-gembala, dan orang Majus), sedangkan Injil Yohanes lebih menekankan ke-Ilahi-an Tuhan Yesus (“Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah”, ay. 1). 

            Firman (bhs. Yunani : Logos = Firman) yang dimaksud dalam Injil Yohanes adalah Sabda Allah yang pribadi dan menunjukkan bahwa pada zaman akhir ini Allah telah berbicara kepada manusia melalui Anak-Nya (bd. Ibr 1:1-3). Alkitab menyatakan Yesus Kristus sebagai "pelbagai ragam hikmat Allah" (1Kor 1:30; Ef 3:10-11; Kol 2:2-3) dan penyataan sempurna tentang sifat dan kepribadian Allah (Yoh 1:3-5,14,18; Kol 2:9).

Yohanes memberikan kepada kita tiga ciri Yesus Kristus selaku "Firman itu":

1)      Hubungan Firman dengan Bapa.

a.       Kristus sudah ada sejak semula bersama-sama dengan Bapa sebelum dunia ini dijadikan (bd. Kol 1:15). Dia sebagai Oknum sudah ada sejak kekekalan, berbeda dari, namun dalam persekutuan abadi dengan Allah Bapa.

b.      Kristus itu Ilahi ("Firman itu adalah Allah") karena Dia bersifat dan berhakikat sama dengan Bapa (Kol 2:9)

2)      Hubungan Firman dengan dunia. Melalui Kristus, Allah Bapa menciptakan dan sekarang menopang dunia ini (ayat Yoh 1:3; Kol 1:16; Ibr 1:2).

3)      Hubungan Firman dengan umat manusia. "Firman itu telah menjadi manusia" (ayat Yoh 1:14). Di dalam Yesus, Allah menjadi manusia, yaitu memiliki sifat manusia tetapi tanpa dosa. Inilah pernyataan dasar dari penjelmaan: Kristus meninggalkan sorga serta memasuki keadaan manusia lewat kelahiran alami. Kristus tidak diciptakan; Dia adalah abadi, dan senantiasa dalam persekutuan kasih dengan Bapa dan Roh Kudus

Ay. 14 : Kristus, Allah yang kekal itu menjadi manusia (Filipi 2:5-9). Kemanusiaan dan ke-Ilahian berpadu di dalam diri-Nya. Dengan merendahkan diri-Nya Ia memasuki hidup kemanusiaan dengan segala keterbatasan dari pengalaman manusia (bd. Yoh 3:17; 6:38-42; 7:29; 9:5; 10:36).

Ay. 17 : Bagi mereka yang berada di bawah hukum Perjanjian Lama terdapat sekedar kasih karunia yang tampak dalam iman beberapa orang (Kej. 5:24; 7:1; 15:6) dan di dalam janji pengampunan dosa (Kel. 34:6-7; Im. 5:17-18). Kini melalui Kristus, kasih karunia dan kebenaran tersedia dalam arti kata seluas-luasnya (Rom 5:17-21). Kebenaran kini tidak lagi terselubung oleh lambang-lambang (seperti dalam korban-korban). "Kasih karunia demi kasih karunia" (ayat Yoh 1:16) berarti bahwa pemberian kasih karunia dan kuasa secara terus-menerus disalurkan kepada orang percaya yang menanggapi kasih karunia yang diberikan kepada mereka. Kasih karunia merupakan kuasa, kehadiran, dan berkat Allah yang dialami oleh mereka yang menerima Kristus

Keselamatan tidak disebabkan oleh usaha kita untuk menaati hukum Taurat, tetapi oleh Roh Kudus dan kasih karunia Kristus yang datang ke dalam kehidupan kita untuk memperbaharui roh kita serta menciptakan kita kembali menurut gambar Kristus.

Aplikasi

            Pada Natal II ini, kita merayakan kelahiran Tuhan Yesus yang setiap tahun kita peringati di tanggal 25-26 Desember. Tetapi mudah-mudahan Natal ini bukanlah hanya sekedar peringatan setiap tahun yang wajib kita peringati maupun pesta/perayaan (celebration) rutinitas saja dan formalitas saja, tetapi Firman (Logos) atau Tuhan Yesus Kristus itu tidak tinggal dan diam di hati kita masing-masing, sehingga Natal ini terasa hampa atau kosong serta tidak memiliki makna dan berarti didalam hidup kita.

            Tema Minggu “Firman Itu Telah Menjadi Manusia” ingin mengajar kita sebagai orang Kristen (pengikut Tuhan Yesus Kristus) untuk memiliki Roh Kudus (Tuhan Yesus Kristus) didalam diri kita, supaya hidup kita selalu melakukan kebaikan kepada sesama manusia dan kebenaran di hari Natal ini, dan juga didalam kehidupan kita setiap hari. Sebab kitalah firman-firman kecil (orang Kristen) yang diutus untuk menyampaikan kasih dan keselamatan yang dari Tuhan kepada sesama manusia, agar semakin banyak orang diluar sana (Kristen dan non-Kristen) dan orang yang jauh dari Tuhan boleh berbalik dan bertobat kepada Tuhan supaya mereka juga boleh menerima keselamatan yang dari Tuhan Yesus Kristus. Selamat Natal II, Tuhan Yesus Kristus memberkati.   


Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url

Baca selengkapnya disini ya