Minggu, 24 Oktober 2021 (21 Dung Trinitatis)

 

Minggu, 24 Oktober 2021 (21 Dung Trinitatis)
Evangelium : 5 Musa 24:17-18


HIDUP RUKUN DENGAN SEKSAMA

(NGOLU NAMARPARSAORAN DOHOT DONGAN)



PENGANTAR
 Kerinduan akan hadirnya suasana hidup rukun dengan sesama adalah harapan dan citacita orang beriman. Orang beriman adalah orang yang hidup kesehariannya berdasarkan kehidupan Allah di dalam Yesus Kristus dan percaya setiap hari bahwa Roh Kudus bekerja untuk mendatangkan kerukunan bagi semua orang dan agar orang-orang yang percaya bahwa umat Kristen tinggal di dalam Yesus Kristus. Budaya kehidupan umat percaya adalah budaya rukun di antara sesama ciptaan Tuhan. Begitu halnya dengan ciptaan, tidak hanya manusia saja, tetapi segala yang hidup di muka bumi ini haruslah mendapat keadilan agar hidup rukun dan setara boleh nyata. Umat Tuhan haruslah menjunjung dan komitmen dalam hidup, bahwa budaya kehidupan yang rukun haruslah dinyatakan dan diberitakan. Ini adalah ingatan dan perintah Allah yang tidak boleh dilupakan selaku orang percaya. Pembebasan dan keselamatan haruslah diingat dan diperintahkan Tuhan untuk dihidupi. Tanda keselamatan yang ada pada diri manusia adalah hidup rukun dan damai. Sama halnya bahwa Allah itu adalah damai. Siapa yang menolak hidup damai berarti menolak Kristus Sang Damai. Kristus sangat menekankan hal itu. Yesus telah mengalahkan budaya kematian. Budaya kematian adalah sikap yang mendatangkan ketidakteraturan, ketidakadilan dan eksploitasi manusia. Itu haruslah dihilangkan dari diri manusia. Terjadinya ketidakteraturan, ketidakadilan dan eksploitasi manusia, didasarkan dari kerakusan dan keserakahan. Hidup rukun dengan sesama akan terjadi apabila jalan hidup dengan tegas menyatakan dan bercita-cita hidup sebagaimana Kristus Yesus hidup. PEMBAHASAN Penebusan Allah Haruslah Diingat Selalu Kitab Ulangan 24:17-18, sebagai perikop khotbah Minggu 21 Set. Trinitatis bahwa Allah terus mengingatkan kepada umat Israel tentang kebenaran keselamatan atas penindasan bangsa Mesir kepada mereka. Pada Pasal 24 ini, Allah dua kali mengingatkan; “bangsa Israel dahulu adalah budak di Mesir”, yakni ayat 18 dan 22 mengatakan, “Haruslah kauingat, bahwa engkau pun dahulu budak di Mesir dan engkau ditebus Tuhan, Allahmu, dari sana; itulah sebabnya aku memerintahkan engkau melakukan hal ini”. Ingatan akan pembebasan bangsa Israel dari bangsa Mesir haruslah diingat. Ingatan ini tidak hanya berlaku pada masa mereka saja, namun juga kepada keturunan bangsa Israel agar mereka tahu bahwa tangan Allah begitu perkasa dan kuat untuk mengalahkan kuasa yang menindas dan kuasa jahat. Bangsa Israel yang hidup dalam perbudakan bangsa Mesir telah diselamatkan dan ditebus TUHAN. Perintah untuk mengingat dihidupi oleh orang-orang Israel. Allah sudah bertindak di dalam kehidupan mereka. Ingatan merupakan hal yang penting bagi bangsa Israel; baik itu untuk perjanjian mereka dengan Allah, atau untuk identitas.1 Identitas dapat dipahami bahwa mereka selaku bangsa pilihan Allah. Identitas iman itu harus bisa menjadi bangsa yang berkarakter, berintegritas dan menjadi berkat bagi bangsa lain yang belum percaya kepada Allah. Dalam diri bangsa pilihan harus mewujudkan sifat-sifat Allah yang adil dan benar. Ingatan akan penebusan dan keselamatan bangsa Israel, dapat menjadi ingatan bangsa Israel setelah mengalami pembebasan dari bangsa Mesir agar menghasilkan sebuah tindakan. Allah yang selalu mengingat bangsa Israel dapat menjadi dasar ingatan bangsa Israel berlaku kepada bangsa lain seperti Allah perbuat kepada mereka. Ingatan Umat Tuhan Untuk Memelihara Sesama Tuhan memerintahkan kepada bangsa Israel “Janganlah engkau memperkosa hak orang asing dan anak yatim; juga janganlah engkau mengambil pakaian seorang janda menjadi gadai,” (Ulangan 24:17). Bangsa Israel juga pernah merasakan hal yang sama ketika mereka berada diperbudakan bangsa Mesir. Tuhan membebaskan mereka. Artinya Tuhan tidak senang dengan perbuatan kejahatan kemanusiaan, ketidakadilan dan yang melupakan perbuatan Allah pada hidup seseorang itu. Ayat 17-18 ini, menunjukkan bahwa Tuhan memerintah bangsa Israel untuk mengajar dan mengingat pengetahuan tentang iman “Janganlah engkau memperkosa hak orang asing dan anak yatim; juga janganlah engkau mengambil pakaian seorang janda menjadi gadai”. Perintah dan pengajaran dalam ayat 17-18 ini, mau menjelaskan lagi kepada bangsa Israel agar bangsanya untuk mentaati peraturan ini. Peraturan ini menyangkut tentang hak-hak manusia yang tidak boleh dilanggar karena Tuhan tidak senang terhadap sikap-sikap pelanggaran kemanusiaan. Allah telah membebaskan dan menyelamatkan bangsa Israel dari perbudakan Mesir, maka bangsa Israel harus mengingat karya Allah yang sungguh besar itu dan bisa menjadi berkat bagi orang asing, memelihara hidup anak yatim dan bertanggung jawab terhadap kehidupan para janda. Allah telah melakukan pembebasan dan menyelamatkan, Allah juga membuat perintah kepada bangsa Israel, maka bangsa Israel agar mengingat untuk melakukannya. Bangsa Israel diperintahkan berulang kali, untuk membantu janda, yatim piatu, dan orang asing. REFLEKSI KHOTBAH Allah Bekerja Sampai Hari Ini Allah tidak akan melupakan mereka yang telah beriman kepada Allah. Orang-orang akan memanggil Allah untuk mengingat, baik diri mereka sendiri maupun pekerjaan-pekerjaan baik mereka.2 Allah telah menebusmu dan mendapat kasih karunia Allah. Ini adalah bagian pertama dalam perikop khotbah ini. Umat Kristen ingat dalam kehidupan sehari-hari bahwa Allah telah 1 Binsar J. Pakpahan, Allah Mengingat: Teologi Ingatan Sebagai Dasar Rekonsiliasi Konflik Komunal, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2012), 115. 2 Binsar J. Pakpahan, Allah Mengingat: Teologi Ingatan Sebagai Dasar Rekonsiliasi Konflik Komunal, 130 menebusmu dari dosa dan memberikan kehidupan kekal. Allah juga memelihara kehidupan kita sampai hari ini seperti Bapa yang sayang kepada AnakNya. Itu diperlihatkan Allah melalui penebusan Kristus kepada seluruh ciptaan dan Roh Kudus yang selalu menguatkan perjalanan kehidupan warga Gereja hingga saat ini. Iman Umat Menghasilkan Hidup Rukun Dengan Sesama Selanjutnya, perintah Allah dalam kitab Ulangan 24:17-18 kepada manusia adalah tentang mengingat untuk melindungi sesama manusia. Isi dari firman Allah ini menyatakan agar keadilan terjadi bagi orang asing, perlindungan bagi anak yatim dan para janda. Pembebasan Allah dapat dilihat secara analogi dalam keadilan manusia. Memperhatikan orang asing, perlindungan bagi anak yatim dan para janda, dengan perbuatan nyata terahadap pelayanan Gereja HKI melalui program-programnya, seperti memberikan perhatian setiap saat kepada anak-anak di Rumah Sarfat HKI (Panti Asuhan HKI), pelayanan zending perkembangan Gereja HKI dan mengembangkan diakonia-diakonia setiap Gereja HKI di mana pun berada. Tindakan iman yang demikian adalah tindakan untuk menyatakan hidup rukun dengan sesama. Tindakan warga Gereja HKI ini dapat mendatangkan keadilan dan membuktikan identitas iman Kristen. Ingatan untuk memberikan sikap iman seperti yang dinyatakan Allah terhadap umatnya melalui penebusan bangsa Israel dalam perikop khotbah Minggu 21 Set. Trinitatis adalah praktik hidup yang harus terus dijalani. Manusia haruslah menunjukkan bahwa Tuhan adalah teladannya, dan tiruan manusia menunjukkan bahwa manusia adalah gambar Tuhan. Penebusan Tuhan itu sendiri terjadi setiap hari melalui warga Gereja HKI bekerja mendatangkan hidupa yang rukun dengan sesama. Gereja HKI adalah tangan Allah mendatangkan hidup rukun dengan sesama. Ini adalah perintah dan ingatan yang harus dirawat umat Kristen.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url

Baca selengkapnya disini ya