Tema: Allah Menggembalakan Umat-Nya
1. Pendahuluan
Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus,
Dunia yang kita hidupi ini penuh dengan penderitaan, air mata, dan ketidakpastian. Banyak orang merasa tersesat, seperti domba yang tidak memiliki gembala. Tapi, hari ini Firman Tuhan memberi kita penghiburan dan harapan besar: Allah adalah Gembala yang setia, yang menggembalakan umat-Nya sampai ke kehidupan kekal.
2. Latar Belakang Kitab Wahyu
Kitab Wahyu ditulis oleh Rasul Yohanes ketika ia berada di pulau Patmos, dalam situasi penganiayaan hebat terhadap orang-orang Kristen. Tuhan Yesus memberikan penglihatan kepadanya untuk menguatkan umat-Nya bahwa kemenangan pasti datang bagi mereka yang setia.
Pasal 7 adalah selingan antara pembukaan meterai ke-6 dan ke-7, dan berfungsi sebagai penghiburan bahwa meskipun dunia diguncang, umat Allah tidak akan dilupakan. Ayat 9-17 menunjukkan gambaran kemuliaan umat Allah yang telah menang, dan bagaimana Allah menggembalakan mereka selamanya.
3. Penjelasan Ayat demi Ayat
a. Wahyu 7:9-10 – Umat dari Segala Bangsa Memuliakan Allah
“Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa... mereka berseru dengan suara nyaring: Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba!”
Ini adalah gambaran tentang gereja yang menang, yang telah keluar dari penderitaan besar. Mereka berasal dari segala suku, bahasa, dan bangsa — artinya keselamatan bersifat universal bagi semua yang percaya.
Mereka berdiri di hadapan takhta, berpakaian putih (simbol kekudusan dan penebusan), dan membawa daun palma (simbol kemenangan). Keselamatan mereka adalah hasil karya Allah dan Anak Domba, bukan hasil usaha sendiri.
b. Wahyu 7:11-12 – Surga Ikut Menyembah
Para malaikat, tua-tua, dan makhluk hidup surgawi ikut menyembah dan memuliakan Allah. Ini menunjukkan bahwa keselamatan umat manusia adalah kemuliaan bagi Allah di surga.
c. Wahyu 7:13-14 – Siapakah Mereka Ini?
Yohanes ditanya, “Siapakah mereka ini?” Dan jawabannya adalah:
“Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.”
Kesetiaan dalam penderitaan dan iman kepada darah Kristus adalah kunci kemenangan mereka. Mereka bukan orang tanpa luka, tetapi orang yang tetap setia.
d. Wahyu 7:15-17 – Allah Menggembalakan Umat-Nya
Bagian inilah puncak dari tema kita:
“Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi, matahari atau panas tidak akan menimpa mereka lagi, sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan.”
Di sini kita melihat bahwa Yesus, Anak Domba, adalah juga Gembala. Inilah paradoks indah: Anak Domba menjadi Gembala bagi domba-domba-Nya.
Allah menyediakan:
-
Pemeliharaan: Tidak ada lagi kelaparan dan dahaga.
-
Perlindungan: Tidak ada lagi panas atau ancaman.
-
Penghiburan: “Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka.”
Gambaran ini sangat kontras dengan penderitaan di dunia. Tuhan bukan hanya menunggu umat-Nya di surga, tapi menyertai mereka di sepanjang jalan sampai tiba di sana.
4. Aplikasi bagi Kita Hari Ini
a. Dalam Dunia yang Penuh Penderitaan, Allah Tetap Menggembalakan
Meskipun kita menghadapi tantangan hidup — sakit penyakit, penganiayaan, kekhawatiran ekonomi — kita tidak sendirian. Allah mengenal domba-domba-Nya dan memimpin mereka ke air yang tenang.
b. Kita Dipanggil untuk Tetap Setia
Seperti umat dalam Wahyu 7, kita juga dipanggil untuk tetap percaya di tengah penderitaan. Tuhan tidak menjanjikan jalan tanpa salib, tapi menjanjikan penyertaan dan kemenangan.
c. Pengharapan Akan Hidup Kekal Memberi Kekuatan Hari Ini
Gambaran Wahyu 7 adalah janji masa depan kita. Kita akan bersama-sama di hadapan takhta, dalam damai dan sukacita. Itulah harapan yang memberi kekuatan dalam hidup sekarang.
5. Penutup
Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan,
Allah bukan hanya Gembala masa lalu atau masa depan. Ia adalah Gembala yang hidup.
Yesus sendiri berkata: “Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya.” (Yohanes 10:11)
Mari kita terus percaya, berjalan bersama-Nya, dan setia di tengah dunia ini. Sebab pada waktunya, kita akan berdiri di hadapan takhta-Nya, dan Ia sendiri akan menggembalakan kita selamanya.
Amin.
Post a Comment