wvsOdYmDaT9SQhoksZrPLG0gYqduIOCNl12L9d9t

Khotbah Minggu 25 Mei 2025 Kisah Para Rasul 16:19-34

 

Nats: Kisah Para Rasul 16:19-34

Tema: Berdoa Untuk Kesejahteraan

I. Pendahuluan

Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan,

Pernahkah kita merasa terjebak dalam keadaan yang sangat sulit, tidak adil, atau menyakitkan? Ketika kita merasa seperti tidak ada jalan keluar, doa seringkali menjadi satu-satunya hal yang bisa kita lakukan. Tapi justru di sanalah letak kekuatan iman kita.

Dalam Kisah Para Rasul 16, kita melihat Paulus dan Silas dipenjara karena melayani Tuhan. Mereka bukan hanya dihukum secara fisik, tetapi juga dipermalukan. Namun di tengah malam, mereka tidak bersungut-sungut, melainkan berdoa dan memuji Tuhan. Dan dari sana, terjadi perubahan besar—bukan hanya bagi mereka, tetapi bagi seluruh penjara!

II. Latar Belakang Kisah

Paulus dan Silas berada di kota Filipi untuk memberitakan Injil. Mereka mengusir roh jahat dari seorang perempuan peramal, yang membuat majikannya kehilangan sumber pendapatan. Karena hal ini, mereka ditangkap, diseret ke pengadilan, dipukuli, dan dipenjara secara tidak adil.

Mereka dimasukkan ke penjara yang paling dalam, dan kaki mereka diapit dalam pasungan. Namun di tengah kondisi seperti itu, mereka memilih untuk berdoa dan menyembah Tuhan.

III. Penjelasan Ayat demi Ayat

Ayat 25: Doa di Tengah Malam

Tengah malam melambangkan waktu paling gelap, paling menyakitkan, paling sunyi. Namun di saat-saat tergelap inilah, Paulus dan Silas menaikkan doa dan pujian.

Doa mereka tidak hanya menguatkan diri mereka sendiri, tetapi juga menjadi kesaksian bagi tahanan lain.

Ayat 26: Gempa Bumi dan Pembebasan

Doa membuka kuasa Allah. Gempa mengguncang penjara, rantai-rantai terlepas, dan pintu-pintu terbuka.

Tapi mereka tidak kabur. Karena doa mereka bukan untuk pembalasan, tetapi untuk keselamatan dan damai sejahtera.

Ayat 27–28: Kasih yang Menyelamatkan

Kepala penjara nyaris bunuh diri karena mengira para tahanan kabur. Tapi Paulus berseru, "Jangan celakakan dirimu!"

Di sini kita melihat bahwa kesejahteraan dalam doa bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi untuk orang lain juga.

Ayat 29–34: Pertobatan dan Keselamatan

Kepala penjara bertanya: "Apa yang harus aku perbuat supaya aku selamat?"

Jawaban Paulus: "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu."

Akhirnya, kepala penjara dan keluarganya percaya, dibaptis, dan mengalami sukacita besar.

IV. Aplikasi: Berdoa untuk Kesejahteraan

Apa yang bisa kita pelajari dari kisah ini?

1. Doa membawa damai di tengah penderitaan.

Ketika keadaan tidak adil atau menyakitkan, doa bukan pelarian, tetapi jalan pemulihan.

2. Doa kita bisa memberkati orang lain.

Seperti Paulus dan Silas, doa kita bisa menjadi berkat bagi orang-orang di sekitar kita: keluarga, tetangga, bahkan musuh.

3. Doa membuka jalan bagi keselamatan.

Keselamatan kepala penjara dimulai dari doa dan pujian di tengah malam. Kita dipanggil untuk berdoa bukan hanya demi kesejahteraan pribadi, tapi untuk keselamatan orang lain.


Post a Comment

silakan Komentar dengan baik
Total Pageviews
Times/ Waktu
Waktu di Kota Medan: