wvsOdYmDaT9SQhoksZrPLG0gYqduIOCNl12L9d9t

Khotbah Minggu 13 Juli 2025 IV Setelah Trinitatis

Ulangan 30:15=20

Mengasihi Tuhan Dan Hidup Menurut Jalannya


 

I. Pendahuluan: Pilihan dalam Hidup

Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan,
Setiap manusia dihadapkan pada pilihan: hidup atau mati, berkat atau kutuk, terang atau gelap. Demikian juga bangsa Israel saat berada di ambang Tanah Perjanjian. Tuhan, melalui Musa, tidak hanya memberikan hukum-Nya, tetapi juga meletakkan di hadapan mereka pilihan yang jelas — mengasihi Tuhan dan hidup menurut jalan-Nya, atau berpaling dan binasa.

II. Latar Belakang Kitab Ulangan 30:15–20

Kitab Ulangan adalah pidato terakhir Musa kepada umat Israel sebelum mereka memasuki tanah Kanaan. Pasal 30 adalah bagian penutup dari peringatan Musa tentang ketaatan dan pertobatan. Dalam bagian ini, Musa memberikan seruan terakhir agar bangsa Israel memilih kehidupan dengan mengasihi Tuhan dan hidup dalam ketaatan.

III. Penjelasan Ayat demi Ayat

Ayat 15: “Ingatlah, aku menghadapkan kepadamu pada hari ini kehidupan dan keberuntungan, kematian dan kecelakaan.”

  • Musa menyatakan dua pilihan yang jelas: kehidupan dan keberuntungan (jika mereka taat), atau kematian dan kecelakaan (jika mereka tidak taat).

  • Ini bukan sekadar nasihat moral, tetapi deklarasi konsekuensi ilahi yang nyata dalam perjanjian antara Tuhan dan umat-Nya.

  • Pilihan ini bukan netral. Tuhan menginginkan umat-Nya memilih kehidupan.

Ayat 16: “...dengan mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan dengan berpegang pada perintah-Nya...”

  • Tiga tindakan penting dijelaskan sebagai wujud kesetiaan:

    1. Mengasihi Tuhan – bukan sekadar emosi, tetapi tindakan konkret dalam kesetiaan.

    2. Hidup menurut jalan-Nya – artinya hidup sesuai prinsip, hukum, dan kehendak Allah.

    3. Berpegang pada perintah-Nya – menunjukkan kesetiaan yang aktif dan konsisten.

  • Hasilnya? “Engkau akan hidup dan bertambah banyak, serta TUHAN, Allahmu, akan memberkati engkau di negeri yang akan kau masuki...”

Ayat 17-18: “Tetapi jika hatimu berpaling...”

  • Ini adalah peringatan serius: Jika umat berpaling, tidak mendengar, dan terseret menyembah ilah lain, maka mereka akan binasa.

  • Tuhan tidak memaksakan cinta dan ketaatan, tetapi memperingatkan akibat dari pemberontakan.

  • Dalam konteks modern: kita tidak bisa bermain-main dengan dosa dan tetap mengharapkan berkat Tuhan.

Ayat 19: “Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu...”

  • Langit dan bumi dipanggil sebagai saksi agung bahwa Tuhan telah menawarkan kehidupan.

  • Kalimat ini menunjukkan keseriusan keputusan spiritual.

  • Tuhan dengan kasih-Nya berseru: “Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, engkau dan keturunanmu!”

Ayat 20: “Dengan mengasihi TUHAN, Allahmu, mendengarkan suara-Nya dan berpaut kepada-Nya...”

  • Ayat ini merangkum pilihan yang harus diambil:

    • Mengasihi Tuhan

    • Mendengarkan suara-Nya

    • Berpaut kepada-Nya (terjemahan lain: berpegang erat)

  • Ini bukan keputusan sesaat, tetapi komitmen seumur hidup kepada Tuhan yang adalah sumber kehidupan kita.

IV. Refleksi Teologis

  • Kasih kepada Tuhan adalah dasar hubungan perjanjian. Itu bukan hanya ketaatan buta, tetapi tanggapan atas kasih dan kesetiaan Tuhan.

  • Hidup menurut jalan Tuhan adalah gaya hidup yang menolak kompromi terhadap dosa dan memilih kesetiaan setiap hari.

  • Pilihan itu milik kita, tetapi akibatnya sudah ditentukan oleh kebenaran Tuhan.

V. Aplikasi dalam Hidup Kita

  1. Dalam keluarga: Pilihlah untuk membangun rumah tangga berdasarkan firman Tuhan. Ajarkan anak-anak untuk mengasihi Tuhan dan menaati-Nya.

  2. Dalam gereja: Gereja harus menjadi komunitas yang menolong anggotanya hidup menurut jalan Tuhan, bukan menurut arus dunia.

  3. Dalam kehidupan pribadi: Evaluasi pilihan-pilihan yang kita ambil setiap hari—apakah kita memilih kehidupan atau kehancuran? Apakah kita taat atau membangkang?

VI. Penutup: Pilihlah Hidup!

Saudara-saudari, hari ini firman Tuhan sekali lagi berbicara kepada kita:
"Pilihlah kehidupan!"
Tuhan tidak memaksa, tetapi Ia memanggil dengan kasih. Pilihan ada di tangan kita:
Apakah kita akan mengasihi Tuhan dan hidup menurut jalan-Nya, atau kita akan berpaling dan hidup menurut jalan kita sendiri?

Post a Comment

silakan Komentar dengan baik
Total Pageviews
Times/ Waktu
Waktu di Kota Medan: